Pages

Sabtu, 19 Maret 2011

pelepasan ASOKA berperiode


disini kami di beri tahu akan kepemimpinan.sebuah latihan untuk memimpin masyarakat.tanggung jawab besar di pertnyakan di kepemimpinan kami.untuk itu kami dengan semangat juang tinggi ingin memegang tanggung jawab erat-erat agar di percaya oleh masyarakat

Sabtu, 10 April 2010

KETIKA PARA ASOKA HARUS KEHILANGAN RAMBUTNYA

kami harus menjadi pemimpin tauladan dengan merelakan rambut yang slaru kami sisir dengan serapi mungkin karena memang waktunya kami bercukur jadi kami harus rela di cukur.itu bertepatan rambut kami yang panjang ,memang kami belum sempet untuk mencukurnya saja.tapi apa boleh buat memang kami harus merekan untuk di cukur stayle sasak ala pak ALI









walaupun kami harus menanggung malu untuk pemetalan ini karena seaakan kekerenan kami di cabut bak sang raja kehilangan mahkota kesayangannya...

Jumat, 02 April 2010

Nabi muhamad pemimimpin sejati

NABI MUHAMMAD - SANG PEMIMPIN TELADAN

"Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu adalah menjadi suri tauladan yang baik bagi kamu, yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan (rahmat) Ilahi dan (kedatangan) hari kiamat dan orang-orang yang senantiasa ingat kepada Allah." (QS. Al-Ahzab XXXIII: 21).
Sejak dari abad ke abad telah lahir pemimpin-pemimpin di tengah-tengah berbagai-bagai kaum dan bangsa, baik yang khusus diutus Tuhan sebagai Rasul atau Nabi maupun yang dilahirkan dengan bakat kepemimpinan.Hampir semua Rasul/Nabi atau pemimpin-pemimpin itu titik berat tugas yang dilaksanakannya hanya terbatas pada satu atau dua-tiga bidang kepentingan kehidupan, umpamanya di bidang agama, atau politik saja, atau ekonomi saja, atau kebudayaan saja dan lain-lain.Tidak ada yang meliputi semua bidang yang sifatnya menyeluruh, all round. Berbeda halnya dengan kepemimpinan Nabi Muhammad s.a.w.Mengenai kepemimpinan Rasulullah itu, dilukiskan oleh Abul A'la Maududi, sebagai berikut:"Adapun pada diri Nabi Muhammad saw terhimpun dan terpusat semua sifat-sifat kepemimpinan yang diperlukan, Beliau adalah seorang Ahli Hikmat, tapi beliau juga seorang pelaksana dari ajaran-ajaran yang dikembangkannya, seorang negarawan yang ulung, seorang prajurit yang luar biasa (jenius). Beliau adalah seorang pengatur dan pencipta undang-undang (legislator), seorang pembina moral dan akhlak. Dia adalah seorang pembina kerohanian ummat, disamping menjadi pemimpin agama. Pandangan beliau jauh menembus ufuk cakrawala kehidupan.Perintah-perintahnya meliputi semua bidang kehidupan, sejak dari masalah-masalah kecil yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari sampai kepada soal-soal yang bersifat internasional.Akhirnya Maududi menyimpulkan:"Nabi Muhammad adalah satu-satunya contoh kepemimpinan yang lengkap, dimana semua keunggulan/keistimewaan terkumpul dalam diri seorang pribadi." (He is the only example where all excellences have been blanded into one personality). (The Prophet of Islam, hal 25).Baiklah dikemukakan di sini secara singkat tentang kepemimpinan Rasulullah dalam beberapa bidang supaya bisa menjadi tauladan bagi kita semua.1. Nabi Muhammad sebagai pemimpin agama.Beliau mengembangkan agama yang menjadi landasan dalam kehidupan ummat manusia, tak ubahnya laksana fondasi dari satu bangunan. Landasan itu ialah TAUHID, yaitu kepercayaan yang bulat dan mutlak terhadap ke-Esaan Allah SWT dan hanya kepada Allah SWT sajalah manusia wajib berbakti dan menyembah. Sebagian besar ummat manusia pada waktu itu tidak murni lagi kepercayaannya. Sebab di samping percaya kepada Allah, mereka percaya pula kepada tuhan-tuhan yang lain, malah ada yang menyembah patung-patung dan berhala-berhala. Ada pula yang percaya kepada pengaruh udara, matahari, bulan, bintang dan lain-lain yang mereka anggap menentukan keadaan dan nasib mereka. Apabila ditimpa kesusahan, mereka minta tolong kepada patung-patung, kalau mendapat nikmat, mereka memuja-muji berhala-berhala."Kekacauan" dalam bidang kepercayaan ini membawa pengaruh yang "kacau" pula dalam membentuk pandangan dan sikap yang buruk terhadap bidang-bidang kehidupan lainnya.Dengan ajaran Tauhid ini yang beliau ajarkan dan mantapkan kepada ummatnya dalam masa lebih kurang 13 tahun, akhirnya merupakan sumber yang memancarkan kemurnian, kekuatan yang mampu mengubah sikap hidup dan cara pikir ummat manusia pada waktu itu sesuai dengan pokok-pokok misi yang dijalankan oleh Rasulullah (Muhammad).Sebagai pemimpin agama, maka titik awal dan titik berat ajaran yang dikembangkan oleh beliau ialah menanamkan Tauhid, yang dalam Al-Quran disebutkan dengan predikat "Syaratun-thaiyibah" ; yaitu pohon yang baik, yang memenuhi syarat-syarat untuk hidup dan memberikan kehidupan.Apabila pohon Tauhid itu sudah tegak, kecuali dia kelihatan indah, daunnya yang rindang dapat dijadikan tempat berteduh di panas yang terik, buahnya bisa dinikmati kelezatannya, pun mahapenting ia berdiri tegak dan mantap (istiqamah), tidak bergoncang ditiup angin taufan sekalipun, sebab akarnya telah tertancap jauh ke dalam bumi (iman yang kuat dan kokoh).
Nabi Muhammad sebagai negarawan.Setelah Rasulullah hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tenaga inti yang sudah terlatih dan terseleksi, yaitu kaum Muhajirin, dibantu oleh kaum Anshar, maka dalam masa kurang lebih 10 tahun, satu masa yang relatif pendek, Rasulullah telah berhasil membangun satu pemerintahan Islam, DAULAH ISLAMIYAH, yang lengkap memenuhi unsur-unsur yang diperlukan dalam membangun dan mengembangkannya.Dalam segala bidang kehidupan, Rasulullah melaksanakan essensi dari pokok-pokok kehidupan suatu negara dan ummat, yang dalam kehidupan demokrasi beberapa abad kemudian terkenal dengan istilah: kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan (liberte, egalite, fraternite).Ajaran Islam memberikan hak-hak kemerdekaan kepada pemeluknya yang menjadi warganegara DAULAH ISLAMIYAH yang baru dibangun pada masa itu. Kemerdekaan berpikir dan kemerdekaan melahirkan pendapat dalam pemerintahan senantiasa dikembangkan oleh negarawan yang bernama Muhammad. Di samping itu, baik melalui ketentuan-ketentuan dalam pemerintahan maupun dalam sikap dan pergaulan sehari-hari, beliau mengembangkan ruh dan semangat persamaan serta persaudaraan. Beliau menghapuskan perbedaan-perbedaan karena keturunan, kekayaan, kebangsaan, perbedaan warna, dan kulit serta lain-lain sebagainya, sehingga orang-orang asing seperti Salman Al Farisi yang berkebangsaan Persia, diberikan kedudukan dan memegang peranan yang penting dalam pemerintahan Islam. Dalam pergaulan dan urusan-urusan keagamaan, seorang yang berkulit hitam dan tadinya pernah menjadi budak seperti Bilal bin Rabah, mendapat kedudukan sesuai dengan kemampuannya dan loyalitasnya.Walaupun kepemimpinan Nabi Muhammad s.a.w. sebagai utusan Allah (Rasulullah) senantiasa mendapat bimbingan dan petunjuk Ilahi, tapi mengenai pelaksanaan sesuatu hal yang tidak ditetapkan oleh wahyu, beliau selalu bermusyawarah dengan para pembantunya serta para sahabat pada umumnya, sesuai dengan garis-garis yang ditetapkan oleh wahyu Ilahi, yang memerintahkan:"Bermusyawarahlah dengan mereka dalam beberapa urusan." (QS. Ali Imran III: 159)."Urusan-urusan mereka haruslah (diputuskan) dengan musyawarah diantara mereka sendiri." (QS. As-Syura XLII: 38).
Nabi Muhammad sebagai pembangun moral.Salah satu faset lainnya kepemimpinan Rasulullah ialah tentang misi beliau sebagai pembangun moral, akhlak dan budi pekerti. Malah justru membangun moral itu merupakan tugas beliau yang utama, seperti dinyatakan oleh Rasulullah sendiri:"Saya diutus (titik beratnya) ialah untuk menyempurnakan (membangun) akhlak yang mulia." (Riwayat Imam Malik).Akhlak itu menjadi mustika (intan-permata) yang memantulkan cahaya yang berkilau-kilau dalam kehidupan manusia. Tak ubahnya laksana kembang bunga di dalam suatu taman yang menambah keindahan taman tersebut bila dipandang mata.Segala sifat-sifat dan watak yang baik, terpuji, mulia dan yang seumpamanya adalah termasuk dalam rangkaian akhlak itu. Misalnya saja sifat-sifat: rendah hati (tawadhu'), penyantun, ramah tamah, pemaaf, penyabar, sopan santun, ulet, sederhana, jujur, amanah, cerdas (fathanah) dan berpuluh-puluh sifat lainnya.Imam Gazali menyatakan bahwa tidak kurang dari 36 akhlak yang menghiasi kehidupan Rasulullah. (Ihya' Ulumuddin, jilid IV, hal. 353 s.d. 363).Budipekerti yang mulia itu lebih dahulu diterapkan dan ditunjukkan oleh Rasulullah sendiri dalam pergaulan sehari-hari, sehingga tidak heran apabila akhlak beliau itu laksana magnet yang mampu menarik jarum yang berserakan di sekitarnya. Ucapan-ucapan beliau sesuai dengan sifat dan tingkah lakunya, sesuai kata dengan perbuatan.Akhlak Rasulullah itu telah berhasil melembutkan hati manusia yang kesat, menundukkan sikap yang kasar, menimbulkan respek dan simpati orang banyak, menambah kecintaan orang-orang yang miskin, meyakinkan kaum wanita atas perlindungan yang diberikannya dan lain-lain sebagainya.Dalam hubungan dengan pengaruh akhlak dan sifat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, disimpulkan oleh Abdur Rahman 'Azzam, bekas sekjen Liga Arab beberapa puluh tahun yang lalu, sebagai berikut:"One of the most important aspects of this revolution was the moral and spiritual transformation which Muhammad examplified in his deeds and personality and in the principles he advocated in accordance with the letter and spirit of his message."Maksudnya:"salah satu aspek yang paling penting dari perubahan (revolusi) itu ialah penjelmaan akhlak dan jiwa yang diterapkan oleh Muhammad dalam perbuatan dan kehidupan pribadinya dan dalam prinsip-prinsip yang dipertahankannya sesuai dengan kata-kata dan semangat ajaran yang menjadi poko tugasnya." (The Eternal Message of Muhammad, hal 77).Keluhuran akhlak Rasulullah itu telah mendapat pujian dan bimbingan khusus dari Allah, seperti dinyatakan dalam Al-Quran (yang artinya):"Dan sesunguuhnya engkau (Muhammad) benar-benar mempunyai budipekerti yang agung." (QS. Al-Qalam LXVIII: 4).Demikianlah 3 faset diantara sekian banyak sifat-sifat kepemimpinan Rasulullah.Subhanallah!

Minggu, 28 Maret 2010

Rahasia Kepemimpinan

R.Priyoko Prayitnoadi, M.Eng

Dalam suatu organisasi apapun, kepemimpinan memegang peran yang penting. Bahkan segala sesuatu akan bangkit dan jatuh karena kepemimpinan. Salah satu konsep kepemimpinan yang ditawarkan oleh praktisi manajemen di Amerika adalah konsep SERVE yang dalam bahasa Indonesia berarti Melayani. Konsep utamanya ialah bahwa, apapun jabatan atau kedudukan formalnya, orang-orang yang ingin menjadi pemimpin besar harus mempunyai sikap melayani orang lain. Melalui buku “The Secret – Rahasia Kepemimpinan” oleh Ken Blanchard dan Mark Miller, konsep SERVE dijelaskan secara singkat tapi lugas. Berikut cuplikan buku tersebut yang secara kebetulan buku tersebut adalah kado ulang tahun dari staf saya, Dini Wulansari.

SERVE sendiri merupakan singkatan dari lima kata kunci yaitu:
S- See the Future (Melihat Masa Depan)
E- Engage and Develop Others (Libatkan dan Kembangkan Orang Lain)
R- Reinvent Continuously (Temukan Kembali Terus Menerus)
V- Value Results and Relationship (Hargai Hasil dan Hubungan)
E- Embody The Values (Mewujudkan Nilai)

Huruf pertama S- See the Future mempunyai makna bahwa para pemimpin harus bersedia dan sanggup membantu orang-orang yang mereka melihat tujuannya, dan juga keuntungan-keuntungan melangkah kearah sana. Setiap orang perlu melihat dirinya, kemana mereka pergi, dan apa yang akan menuntun perjalanan mereka.

Huruf kedua E dalam SERVE menjelaskan bahwa Engange and Develop Others (Libatkan dan Kembangkan Orang Lain) ada dua hal yaitu pertama, merekrut atau memilih orang yang tepat untuk tugas yang tepat. Itu berarti mempunyai pemain-pemain yang tepat dalam suatu tim. Kedua, lakukan apapun yang diperlukan untuk melibatkan hati dan kepala orang-orang tersebut. Dalam sejarah, banyak pemimpin telah menggunakan tangan dan yang lain tidak sama sekali. Barangkali dari sanalah istilah hired hands (orang upahan) berasal.

Kemudian ada huruf R singkatan dari Reinvent Continuously. Disinilah nilai kreativitas pemimpin dilihat. Pemimpin harus bersedia menemukan kembali setidaknya ada tiga tahap. Tahap pertama, bersifat pribadi. Beberapa pertanyaan utama yang harus diajukan adalah “Bagaimana saya belajar dan tumbuh sebagai seorang pemimpin?” “Apa yang saya lakukan untuk mendorong orang-orang dalam kelompok saya agar terus menerus belajar dan menemukan kembali diri sendiri?”. Tingkat penemuan kembali yang kedua adalah sistem dan proses. Pertanyaan untuk diri sendiri dan anak buah kita adalah “Bagaimana kita melakukan pekerjaan tersebut?” Bagaimana kita dapat melakukannya dengan lebih baik? Perubahan apa saja yang akan meningkatkan kemampuan kita untuk melayani pelanggan dan juga satu sama lain? Akhirnya yang ketiga, melibatkan struktur organisasi iu sendiri. Pertanyaan yang baik yang diajukan disini adalah,”Perubahan struktur mana saja yang perlu kita tempuh untuk menjadi lebih efisien dan efektif?”

Huruf V adalah singkatan dari Value Results and Relationship (Hargai Hasil dan Hubungan) Kita harus menghargai pelanggan kita lebih dahulu, dan nilai itu akan menuntun perilaku kita dan menjamin keberhasilan kita terus menerus. Apa yang tidak dimengerti kebanyakan orang ialah bahwa mereka dapat meraup hasil keuangan yang lebih tinggi kalau mereka mempunyai hubungan yang baik. Kita harus meningkatkan nilai hubungan dengan seorang mitra seperti halnya dengan hasil. Memimpin pada tingkat yang lebih tinggi mencakup hasil maupun hubungan.

Huruf E terakhir ialah Embody The Values (Mewujudkan Nilai) Ini adalah sesuatu yang mendasar dan berlangsung terus menerus. Kalau kita kehilangan kredibilitas sebagai pemimpin, potensi kepemimpinan kita akan sangat terbatas. Kita harus melakukan lebih daripada sekedar merumuskan nilai-nilai tersebut, kita tidak boleh hanya mengucapkannya, kita harus memperlihatkannya. Semua kepemimpinan sejati dibangun di atas kepercayaan. Salah satu adalah hidup konsisten dengan nilai-nilai yang kita akui. Kalau dikatakan bahwa pelanggan adalah penting, tindakan-tindakan kita seharusnya lebih mendukung pernyataan tersebut. Jika kita memilih untuk hidup seolah-olah pelanggan tidak penting, orang-orang akan mempunyai alasan untuk mempertanyakan kelayakan kita untuk dipercaya.

Akhirnya, bagi para pemimpin yang memimpin dengan tidak didasarkan pada kekuasaan atau jabatan sebaliknya, kepemimpinan yang lahir dari hati yang melayani, maka merekalah ilham bagi semua orang dan bagi calon pemimpin masa depan.

Sumber: Blanchard, Miller, The Secret – Rahasia Kepemimpinan, Elex Media Komputindo, Jakarta 2005.

Tips Sukses Berkomunikasi

Tips ini sudah terbukti cukup “AMPUH” untuk menjaga ke-eratan hubungan personal yang nantinya akan berpengaruh dengan kekompakan team secara keseluruhan.Pengertian bicara terbuka disini adalah tidak menyimpan “dendam” dengan rekan atau dengan kata lain berbicara apa adanya dengan cara penyampaian yang tentu saja dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menyakiti orang lain .

Berikut adalah contoh nyata perbandingan dari penggunaan Tips Sukses Berkomunikasi dalam team dan sebaliknya :

Rekan saya, sebut saja pong-pong adalah orang yang selalu saja “menyerah sebelum perang” atau dengan kata lain “memendam perasaan dalam-dalam” ketika berargumen dengan pimpinan, meskipun menurut pong-pong dirinya berada dalam posisi yang benar. Akibatnya pong-pong sering “membalas dendam” dengan “membicarakan” karakter pimpinannya ke “orang lain“. Tentu saja ini adalah salah satu hal yang sangat tidak diharapkan seorang pun dalam sebuah team, karena kredibilitas team di mata “orang lain” menjadi taruhannya.

Sedangkan rekan saya yang lain, sebut saja pang-pang adalah orang yang suka bicara terbuka, menyampaikan unek-unek, berargumen, sekaligus memberikan alternatif solusi yang memungkinkan dari setiap permasalahan. Tidak hanya kepada pimpinan, pang-pang juga melakukan hal yang sama kepada rekan yang lain. Tentu hal ini dapat menjadi pemicu bagi rekan lain dalam team untuk menciptakan kondisi yang dinamis, hidup dan bersahabat. Efeknya, team semakin solid dan mempunyai “daya dobrak” yang wow

Jadi, kenapa harus “memendam perasaan” terus menerus ? , segera gali dan keluarkan perasaan anda kepada setiap lawan bicara. Dan yang terpenting dari tips ini adalah, bagaimana cara anda menyampaikan perasaan cinta anda. Bukankah maksud yang baik jika disampaikan dengan cara yang buruk, tentu saja akan menjadi sesuatu yang tidak baik, demikian sebaliknya.

TIPS MENJADI PEMIMPIN YANG HANDAL

Didalam suatu organisasi, banyak sekali jenis karakter dari anggotanya. Bagaimana jika ternyata semua salah satu atau beberapa dari anggota organisasi ternyata memiliki tanggung jawab yang super hebat payah dibandingkan yang lain. Padahal tanggung jawab yang dimiliki tiap anggota sangat diperlukan oleh sang Pemimpin untuk mengutak-atik team guna mengencangkan performance team….. berikut adalah tips untuk mengatasi keadaan seperti ini …. Jika anda seorang Pemimpin yang mengalami hal seperti keadaan diatas, maka tips menjadi pemimpin handal 18 ini sangat tepat anda baca untuk menjadi salah satu referensi anda dalam pengambilan keputusan

Tips Kepemimpinan kali ini saya sebut dengan “consignment of responsibility” alias pelimpahan tanggung jawab. Jika anda seorang Pemimpin, justru orang – orang yang anda anggap mempunyai tanggung jawab kurang harus anda perbaiki dengan metode consignment of responsibility.

Berikan dia tanggung jawab yang lebih dari biasanya untuk memastikan kepada dia bahwa anda masih percaya dan berharap banyak darinya. Niscaya dengan langkah pasti dia akan berterima kasih dan akan mengemban tugas sebaik mungkin bahkan akan bekerja yang terbaik dari yang pernah dia lakukan

Tips ini dapat dilakukan dengan catatan, memang anggota anda tadi “masih dianggap layak” untuk “diperbaiki” tetapi jika tidak ya…. pecat aja berdayakan dia semaksimal mungkin. Misalnya, jika kecepatan mengetiknya cepat, maka beri dia tugas mengetik seluruh pekerjaan semua rekan satu kantor , ato jika kemampuan “ngecemes / berbicara” nya hebat, tempatkan dia di bagian marketing / customer service atau apalah yang cocok. Intinya berdayakan dia sekuat tenaga dia asal jangan sampai pingsan aja.

Tips menjadi pemimpin handal kali ini berbicara khusus tentang pentingnya percaya diri yang cukup dalam hal kepemimpinan. Percaya diri yang cukup untuk seorang Pemimpin akan menjadi modal yang bagus untuk melakukan tindakan kepemimpinan, mis: mengambil keputusan, tegas terhadap apapun, tidak ragu menjalani apapun, manajemen tim, motivasi dan lain sebagainya. Selain itu kepercayaan diri seorang pemimpin akan berimbas sejajar dengan kepercayaan diri dari “anggota organisasi yang dipimpin”, maka tentu saja modal uang “percaya diri” adalah mutlak harus dimiliki oleh seorang Pemimpin Handal.

Jika percaya diri yang cukup adalah modal utama untuk menggaet lawan jenis menjadi Pemimpin handal, bagaimana cara meningkatkan kepercayaan diri? Jika pertanyaan anda sama, maka seminar / kursus / workshop / sekolah yang bertemakan kepribadian / percaya diri adalah jawabannya…… karena saya tidak ingin makan lahan tetangga sesuai dengan tema blog ini, “area” saya adalah Leadership / kepemimpinan

Yang saya tahu pasti adalah, percaya diri atau apapun masalah (khususnya bidang kepemimpinan) yang mungkin anda hadapi, kuncinya terletak di dalam diri anda sendiri bukan orang lain

salam

Tips Kepemimpinan kali ini adalah Mau Belajar dari Bawahan , lucu juga jika mengingat inspirasi yang saya dapat untuk menulis tips menjadi pemimpin handal 20. Kebetulan waktu itu lagi di salah satu ruang tunggu Rumah Sakit swasta terkenal di Surabaya. Jam dinding ruang tunggu menunjukkan pk 01.30 dini hari….Saat itu ada 2 orang petugas kebersihan yang bergantian bahu membahu membersihkan lantai ruang tunggu dan area di sekitar ruang tunggu. Mereka dengan ramah nya menyapa saya … saya pkir hebat juga ni Rumah Sakit sampai-sampai petugas kebersihan pun tahu betul konsep penjual jasa, yaitu cemberut tersenyum, galak ramah, picik tulus tidak dibuat-buat

Tidak lama setelah mengalami keramahan sang customer service sejati tersebut, lewat seorang suster perawat dengan langkah pasti dan tegas …. waktu melewati petugas kebersihan tadi, suster perawat tersebut menanyakan beberapa hal kepada mereka lalu berjalan lagi menuju ruangan yang melewati depan ruang tamu.

Karena suasana mencekam sepi dan tidak ada orang lain selain saya di ruang tamu, tentu saja suster perawat tadi melihat saya dan terus berbelok memasuki ruangan yang dituju. Kehendak hati ingin menyapa, tapi melihat tatapan matanya yang dingin, disiplin dan tegas apalagi kita hanya bertatap muka 1 detik aja membuat saya sungkan untuk menyapa

Perasaan ingin tahu benar-benar menggelitik saya waktu itu , segera saja saya beranjak dari tempat duduk dan berjalan kearah petugas kebersihan yang dari tadi masih asyik dengan pekerjaannya

Pertanyaan saya cuma 1 kepada para petugas kebersihan tersebut. “Apakah yang baru saja lewat tadi itu KEPALA / PEMIMPIN PERAWAT di Rumah Sakit ini?”, mereka serempak menjawab galak ramah “iya, betul pak.”

Jika anda bertanya-tanya mengapa saya bertanya demikian…. ini jawabannya, ternyata tepat sekali dugaan saya kalau yang lewat tadi adalah seorang Pemimpin yang saya soroti disini bukan masalah tegas, disiplin yang ditunjukkan oleh sorotan mata Suster Perawat tadi melainkan bagaimana dia mempraktekkan Customer Service seperti yang ditunjukkan dengan baik oleh para petugas kebersihan

Mudah-mudahan Suster Perawat tersebut membaca tulisan mengenai Gengsi Kepemimpinan dan belajar dari bawahannya (baca: petugas kebersihan).

Semoga cerita ini dapat menjadi inspirasi kepemimpinan anda…

salam



di copy from:http://kepemimpinan.wordpress.com

Minggu, 21 Maret 2010

apa sich OSIS itu ?

APA SICH OSIS ITU ?

A. PENGERTIAN

1. Secara Sematis

Di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi, siswa, intra, sekolah:

Masing-masing mempunyai pengertian:

a. Organisasi

Secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan satuan atau kelompok ke rjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.

b. Siswa

adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

c. Intra

adalah berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.

d. Sekolah

adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambungan.



2. Secara Organisasi

OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.



3. Secara fungsional

Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan khususnya di bidang pembinaan kesiswaan arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaa, di sampig ketiga jalur yang lain yaitu : Latihan Kepemimpinan, Ekstrakurikuler dan Wawasan Wiyatamandala.



4. Secara Sistem

Apabila OSIS dipandang suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya mencitapakan suatu organisasi yang mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok:

a. berorient asi pada tujuan.

b. memiliki susunan kehidupan kelompok

c. memiliki sejumlah peranan.

d. terkoordinasi dan

e. berkelanjutan dalam waktu tertentu.



B. PERANAN

Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi dan peranan. Demikianlah pada OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pola beberapa peranan atau fungsi dalam mencapai tujuan.

Sebagai suatu organisasi perlu pula memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan, agar OSIS sebagai organisasi tetap hidup dalam arti tetap memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembagan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap eksis yaitu:

1. Sumber daya

2. Efisiensi

3. Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan

4. Pembaharuan

5. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar

6. Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen.



Berdasarkan prinsip-prinsip organisasi tersebut agar OSIS selalu dapat mewujudkan peranannya sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan perlu di pahami apa sebenarnya arti, peran dan manfaat apa saja yang diperoleh melalui OSIS tersebut.

Peranan adalah manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan OSIS dalam rangka pembinaan kesiswaan.



Sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, peranan OSIS adalah:

1. Sebag ai Wadah

Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di Sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah. Wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur lain, yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpta seling berkerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS sebagai wadah tindakan berfungsi lagi.



2. Sebagai Penggerak / Motivator

Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap acanaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang paling penting memberikan kepuasan kepada anggota. Dengan bahasa manajemen OSIS mampu memainkan fungsi intelektual, yaitu mampu meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS berhasil menampilkan peranannya sebagai motivator.



3. Peranan yang bersifat preventif

Apabila peran yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan sumber daya yang ada secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti : menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. Peranan Preventif OSIS akan terwujud apabila peranan OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.



Melalui peranan OSIS tersebut dapat ditarik beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air.

3. Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur.

4. Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan.

5. Meningkatkan ketrampilan, kemandirian dan percaya diri.

6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.

7. Menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan mengembangkan kreasi seni.




copy :Oleh : Acep K Hidayat Susanto